Siswi mana yang tidak senang dan merasa bangga di dekati oleh banyak senior pada awal masuk sekolah, apalagi kebanyakan senior adalah siswa yang terkenal tampan, cerdas, dan aktif di banyak kegiatan sekolah. Niat tulus memang terpancar dari setiap tingkah laku dan ucapan para senior membuat siswi yang sedang di dekati tersipu bagai diawang-awang. Dari pertama masuk sekolah, istirahat dan jam pulang siswa senior berusaha untuk mendekati dan mengambil hati siswi baru yang di incar. Apalagi saat waktu istirahat, karena waktu istirahat lebih panjang dan lebih leluasa.
Baru saja satu siswa senior mendatangi kelasnya untuk mencari tau bagaimana dia, datang lagi beberapa siswa senior yang lain yang tidak jauh maksudnya. Memang dia gadis yang manis, periang dan pastinya menyenagkan. Itu yang membuat banyak siswa senior yang menginginkan untuk kenal lebih dekat. Bias saja dia tidak mempedulikan semua yang terjadi pada awal masuk sekolah. Mungkin juga dia menganggap ini adalah hal yang biasa saya. Namun semakin lama dia menikmati posisinya yang selalu di dekati oleh banyak siswa senior.
Sampai akhirnya dia memutuskan untuk memilih salah satu dari sekian banyak siswa yang mendekatinya. Terpilihlah satu siswa yang cukup terkenal dan lumayang tampan. Ternyata dia adalah anak band yang nama bandnya sedang diatas angin. Dia memilih anak band itu bukan karena ketenaran nama bandnya, karena sejak awal dia tidak tau bahwa lelaki yang dia pilih adalah anak band. Melainkan ketulusan dan kebaikan yang selalu diperlihatkan dan diberikan padanya.
Ketulusan tumbuh karena keikhlasan tanpa pamrih tidak mengharapkan apapun, bahkan yang nantinya akan mengakibatkan kerugian pada orang lain. Awalnya semua baik-baik saja dan wajar-wajar saja atas hubungan yang mereka jalani. Namun seiring berjalannya waktu hubungan mereka ada yang aneh. Setiap pergi berkencan selalu menggunakan kendaraan sang gadis, bahkan sering pula dia memakai kendaraan tersebut seperti milikny sendiri. Memang motor sang gadis jauh lebih bagus diban dingkan dengan milik kekasihnya. Setiap makan kekasih sang gadis hanya memesan sedikit makanan. Beberapa kali meminjam uang untuk membeli beberapa keperluan.
Awalnya sang gadis menganggap itu adalah hal yang biasa saja dalam hubungan berpacaran. Karena itu adalah kali pertama dia menjalin hubungan dengan lelaki. Sampai akhirnya dia mendengar percakapan yang dilakukan antara teman-teman kekasihnya di halaman belakang sekolah, bahwa ternyata selama ini dirinya dijadikan barang taruhan dengan imbalan sejumlah uang sebagai jaminannya.
Bagaikan tersambar petir di siang bolong gadis itu hanya bias terdiam tak bias memikirkan apapun untuk sejenak. Tak mau larut dalam kebodohan dan kesediahan, dia mencari kekasihnya yang tak layak disebut kekasih untuk menyelesaikan masalah ini. Tentu kekasihnya itu tidak bodoh dengan mengakui sebenarnya terjadi. Namun sang gadis jauh lebih pintar untuk tidak mempercayai semua pembelaan kekasihnya dan tetap menilai benar pada apa yang di lihat dan didengarnya sendiri .
Beruntung dia adalah gadis yang tegar dan periang yang selalu ceria dalam kondisi keseterpuruk apapun. Walaupun kisah cinta yang pertama dalam hidupnya telah kandas dia tetap tersenyum dan selalu memandnag kedepan. Bahwa suatu saat, suatu hari nanti dia akan menemukan kekasih sejatinya pada waktu dan hari yang indah. Dan semuanya akan berjalan dengan kebahagiaan yang selalu mengiring.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar