Senin, 22 Maret 2010

Dari gambar karikatur di samping, si pembuat ingin menyampaikan tentang orang tua yang mengisi otak anak atau seorang atasan yang menjejali isi otak anak buahnya dengan apa yang mereka inginkan. Dengan kata lain menyogok dengan perintah dan ajaran supaya sependapat sehingga selalu menurutinya.

Masukkan dan ajaran yang dimaksud bisa jadi dalam hal yang positif maupun negatif. Namun, bila seseorang selalu diberi tanpa mempunyai pendapat sendiri tentunya tidak akan baik bagi kelanjutan cara berfikir si penerima masukkan. Dari segi positifnya dapat dimaklumi apabila ajaran yang dimaksud adalah ajaran yang baik dan akhirnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat. Sebaliknya, bila dari segi negatif berarti dapat dikatakan seseorang tersebut menghasudnya.





Senin, 08 Maret 2010

Artikel (Gunung Guci)

Gunung Guci

Berada di lereng gunung Slamet 40 km selatan kota Tegal jurusan Slawi, Purwokerto, disitulah gunung Guci berada. Objek wisata pemandian air panas khas kota Tegal ini masi merupakan objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asli kota Tegal maupun pendatang dari luar kota. Kadungan belerang yang tinggi membuat Guci banyak dikunjungi karena tidak dipungkiri bahwa belerang baik untuk kulit sebagai perawatan atau proses penyembuhan.

Perjalanan yang berliku dan curam membuat sensasi yang menarik dalam perjalanan manuju Guci, melihat pemandangan alam yang elok, pepohonan, tebing dan jurang. Harus dibutuhkan keahlian ekstra dalam mengemudi kendaraan supaya anda sampai dengan selamat.

Namun ini akan dibayar setimpal dengan apa yang akan anda dapatkan setelah menuju loka wisata. Tidak hanya pemandian air panas yang disuguhkan oleh Guci. Bagi anda yang suka berolahraga dapat menikmati olahraga berkuda, dengan menunggang kuda sambil berkeliling melihat dan menghirup udara sejuk sekitar dan hiking bagi yang gemar mendaki, dapat menuju punjak Guci melewati rute yang di sediakan. Sedangakan anda yang suka makan jangan kawatir, karena anda akan dimanjakan oleh sayur-mayur dan buah-buahan yang segar langsung dari kebun. Ada juga kebun stowberry, dimana anda dapat memetik langsung dan merasakan betapa nikmatnya buah stowberry segar. Memang kota Tegal termahsyur dengan sate kambingnya, namun di Guci juga menyuguhkan kenikmatan sate kelinci.

Guci selalu ramai pada malam jumat kliwon, karena di yakini dengan berendam di tempat pemandian air panas Guci dapat memberi berkah dan mengabulkan hajat. Keadaan seperti inilah yang membuat pengusaha penginapan disekitar menaikan tarif inap per malamnya. Tentu di maksud agar dapat meraup untung yang besar. Namun hal ini tidak membuat pengunjung mengurungkan niat untuk datang, bahkan Guci semakin menarik membuat minat wisatawan untuk datang dan menikmati sensasi pemandian air panas yang berbeda dengan wisata pemandian air panas lainnya yang ada di Indonesia.

Senin, 01 Maret 2010

"Barang Hilang Bibi Baru pun Datang"

“Bibi…….!” Triakan itu menggema ke seluruh penjuru rumah, seisi rumah mendatangi sumber suara. Tidak dipungkiri lagi suara berasal dari kamar Sasya. Gadis manja putri satu-satunya dari keluarga Bapak Wijaya.
“Ada apa Sasya?” Tanya Ibu Wijaya dengan lembut kepada putrinya. “Baju Sasya hilang mah, padahal aku baru beli dan aku ingat banget aku suruh bibi buat simpan baju itu dilemari, tapi sekarang enggak ada!”
“Maaf Non, bibi sudah taruh dilemari, kan Non lihat sendiri.” Dengan rasa takut dan terbata Bibi menjelaskan. Namun penjelasan tidak di dengar , malah Sasya semakin murka dengan menghujani bibi dengan makian.
“Bibi enggak bisa mengelak lagi. Cuma Bibi yang tau baju itu baru dan asal Bibi tau, tiga kali gaji Bibi enggak akan cukup untuk membeli baju itu. Mana ada maling yang ngaku !”
“Coba Bibi ingat-ingat dimana Bibi taruh bajunya?” Tanya Bu Wijaya. “Bener ko Bu, Bibi ndak lupa.” Jawab Bibi dengan logat medoknya.
“Udah Mah, pecat aja si Bibi.”
“Masa setiap ada benda kamu yang hilang, kamu selalu tuduh pembantu. Bi Suti baru dua minggu di sini loh.”
“Pokonya Sasya enggak mau tau.”
“Benar kata Mamahmu. Bulan ini sudah tiga kali pembantu di ganti dan semua karena kamu yang minta.” Timpal Pak Wijaya. “Tapi udah jelas, bahwa Bi Suti yang terakhir lihat baju itu. Begitu juga Bibi-bibi sebelumnya. Aku enggak asal nuduh ko.”
“Bukan Bibi non. Pak, Bu, bukan Bibi.”
Suasana di kamar Sasya semakin kacau. Sasya yang tak henti memaki Bi Suti membuatnya terdiam menunduk tak bisa membela diri. Bahkan bujukan pasangan Wijaya pun tak mampu meredakan amarahnya. Dan untuk kesekian kalinya pembantu di rumah keluarga Wijaya di ganti lagi.
Ting tong… ting tong…
Bel berbunyi dan Bi Suti melangkah keluar untuk membukakan pintu, di ikuti oleh pasangan Wijaya dan Sasya. Ternyata yang datang adalah petugas Loundry, mengantarkan baju Sasya yang di sangka hilang. Betapa terkejut Sasya dan orang tuanya. Belum sembuh dari sadarnya, masuklah Dini adik sepupu Sasya. Sambil tersenyum dan menyapa seluruh keluarga mengulurkan bungkusan kepada Sasya. Stileto berwarna perak, isi ungkusan itu.
“Makasih Sya spatunya. Maaf baru bisa aku balikin sekarang.” Dengan malu Dini mengawai pembicaraan karena merasa tidak enak setelah meminjam sepatu Sasya lebih dari tiga minggu. “Iya, enggak papa.” Jawab Sasya dengan terbata.
Kriing… kriing…
“Halo?” Sapa Bibi kepada penelpon. Setelah beberapa saat kemudian, Bibi kembali ke ruang tamu.
“Non, tadi dari Koh Abeng. Katanya HP Non sudah bisa diambil sore ini juga.” Dengan polos Bibi menyampaikan pesan. Kontan Sasya dan orang tuanya makin terkejut. Melihat petugas Loundry datang mengantarkan baju, Dini yang datang membawa stiletto dan telpon dari tempat service HP berlangsung beruntun. Ternyata benda-benda itu tidak hilang di curi, melainkan sifat pelupa Sasya yang membuatnya hilang.
“Sasyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..!”
“Maaf Mah, Pah. Sasya lupa.”