Jumat, 16 April 2010

4L
Akhir-akhir ini Luna terlihat lesu dan tidak ceria seperti biasanya, entah apa yang membuatnya seperti itu. Teman-temannya juga tidak tau apa yang menyebabkan Luna menjadi pendiam, karena tidak biasanya Luna bersikap tertutup. Luna datang ke sekolah lebih siang dan pulang sekolah langsung pulang sambil terburu-buru.
Hal ini terjadi sudah hampir dua minggu. Namun teman-temanya belum juga mengetahui secara pasti apa penyebab Luna menjadi aneh. Sampai akhirnya Lola, Lara dan Lidya berencana untuk mengikuti Luna pulang sekolah, berharap dari situ akan menemukan jawaban dari pertanyaan mereka selama ini.
Mereka mengikuti Luna sampai pintu gerbang rumahnya, menunggu dan mengintai dari depan. Namun sampai sore menjelang tak satu pun penghuni rumah tersebut menampakkan batang hidungnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan kembali pada malam hari. Kejadian pada siang hari kembali terulang. Sudah tiga hari mereka mengintai, tetap belum menemukan jawaban.
Sampai waktu pulang sekolah teman-teman Luna memberanikan untuk bertanya langsung kepada Luna tentang apa yang sebenarnya terjadi. Namun, tetap tidak mendapatkan jawaban apapun karena Luna langsung terburu-buru pulang. Mereka merasa semakin aneh dan bingung harus bagaimana menyikapi keadaan yang tidak mengenakkan ini. Setiap ditanya selalu menghindar, sekalinya mereka berkumpul Luna hanya diam lesu tak bersemangat. Bahkan sempat Luna tidak masuk sekolah hampir satu minggu, namun Luna tidak memberi kabar kepada teman-temannya.
Awalnya keadaan ini bisa dimaklumi oleh mereka, namun semakin lama sikap Luna semakin aneh dan itu tidak bisa diterima oleh teman-teman Luna. Padahal mereka berharap keadaan ini cepat berakhir dengan Luna mau terbuka dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Kesabaran merekapun habis sudah menyikapi sikap Luna yang seperti tak menganggap mereka temannya lagi. Mereka memutuskan untuk bersikap serupa dengan Luna. Mereka tidak lagi bertaya atau mendekat, malah mereka terkesan menjauh dan mendiamkan Luna. Mereka benar-benar lelah dengan sikap Luna dan membiarkannya begitu saja, sama seperti apa yang Luna inginkan.
Mereka sedang berjalan menuju gerbang sekolah ketika bel tanda sekolah usai berbunyi, tentunya tanpa Luna karena dia pulang dengan terburu-buru sama seperti hari sebelumnya. Langkah mereka terhenti melihat kerumunan orang-orang didekat gerbang sekolah, mereka penasaran dan mendekati kerumunan tersebut. Kontan mereka kanget bukan kepalang karena yang menjadi pusat kerumunan adalah sesosok gadis yang tergeletak karena pingsan. Tidak lain dia adalah Luna teman mereka.
Mereka langsung menelepon orang tua Luna dan membawanya ke RS yang dirujuk. Dokter, perawat bahkan ruangan yang dihuni seperti tidak canggung lagi pada Luna. Orang tua Luna dan Luna sendiri juga nampak akrab dengan orang-orang yang ada di RS tersebut.
Lola, Lara dan Lidya nampak bingung melihat kondisi seperti itu. Akhirnya Luna menjelaskan semuanya, menjelaskan mengapa dia menjadi aneh. Dia selalu pulang terburu-buru karena harus ke RS untuk mendapat perawatan secara intens, begitu pula saat dia tidak masuk hampir satu minggu. Itu dikarenakan dokter tidak mengijinkan Luna keluar dari RS, karena kondisinya sangat lemah. Selama ini dia diam karena tidak ingin teman-temannya tau yang nantinya hanya akan membuat mereka sedih karena dirinya mengidap penyakit leukemia stadium akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar